Pimpinan Daerah Muhammadiyah Kabupaten Pesisir Selatan dengan semangat tinggi mengikuti Pelatihan Perbendaharaan PDM se Sumatera Barat

Pelatihan  Pembendaharaan Pimpinan Daerah  Muhammadiyah  se Sumatera Barat  diadakan di Asrama Haji Tabing pada tanggal 30 November hingga 1 Desember 2024.

Acara ini menandai upaya nyata organisasi dalam meningkatkan kapasitas keuangan dan manajemen sumber dayanya, merespons kebutuhan modern dalam pengelolaan organisasi. Dalam konteks ini, Pimpinan Daerah Muhammadiyah Kabupaten Pesisir Selatan  Buya Aprizal, M.Pd, telah mengutus  H. Mardani, M.Pd dan Elpinas, S.Kom untuk membawa pengetahuan dan keahlian baru mengenai perbendaharaan ke dalam organisasi Muhammadiyah. Pelatihan ini bukan hanya bertujuan untuk menyampaikan informasi praktis tetapi juga untuk membangun jaringan antar pimpinan daerah sehingga bisa saling berbagi pengalaman dan praktik terbaik.

Pembukaan acara Pelatihan Perbendaharaan ini dibuka dengan resmi oleh Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Provinsi Sumatera Barat, Kijal Atritanjung, SH, MH, yang memberikan sambutan inspiratif dan menekankan pentingnya adaptasi terhadap perkembangan regulasi keuangan yang terus berubah.

Kemudian, ketua panitia, Dr. Murisal, M.Ag, turut memberikan sambutan yang menggugah semangat peserta untuk menggali potensi organisasi ke depannya. Pelatihan ini diharapkan bisa menjadi tonggak perubahan dalam pengelolaan keuangan Perserikatan Muhammadiyah, dengan penekanan pada pentingnya akuntabilitas dan transparansi.

Kijal Atritanjung mengingatkan para peserta untuk tidak hanya sekadar mencatat setiap transaksi keuangan, tetapi juga untuk memahami implikasi dari setiap langkah agar tujuan dan visi organisasi tercapai secara berkesinambungan. Ia menjelaskan bahwa Muhammadiyah sebagai salah satu organisasi sosial dan keagamaan terbesar di Indonesia memiliki banyak aset yang perlu dikelola dengan baik, mulai dari institusi pendidikan, rumah sakit, hingga lahan yang bisa dimanfaatkan untuk berbagai kegiatan sosial.

Sayangnya, selama ini, masih tampak ada kekurangan dalam hal pelaporan keuangan dari banyak Pimpinan Daerah Muhammadiyah. Usai masa jabatan, tidak jarang mereka tidak menyusun laporan yang jelas mengenai kegiatan serta aset yang dimiliki, sehingga mengakibatkan hilangnya rekam jejak yang berharga. Hal inilah yang mendorong Pimpinan Pusat untuk menekankan bahwa setiap Pimpinan Daerah Muhammadiyah di seluruh Indonesia diwajibkan menyusun laporan tahunan yang terstandarisasi, demi menjaga kelangsungan dan keberlanjutan program organisasi.

Selama pelatihan, peserta disuguhkan berbagai materi penting dari para ahli di bidang akuntansi dan keuangan. Materi tentang Kebijakan Keuangan Persyarikatan disampaikan oleh Dr. Murisal, S.Ag., M.Pd, yang menguraikan prinsip-prinsip manajemen keuangan yang transparan dan akuntabel.

Selain itu, Dr. Willy Nofranita, S.E., M.Si, Ak, CA, menjelaskan Kebijakan Akuntansi yang diperlukan agar organisasi dapat memenuhi standar pelaporan yang diakui secara luas. Penyusunan Rencana Anggaran dan Pelaksanaan Belanja Masukan (RAPBM) juga menjadi sorotan dalam sesi yang disampaikan oleh Fitri Yulianis, SE., M.Si, yang membantu peserta memahami cara merencanakan dan mengelola anggaran dengan bijaksana.

Immu Puteri Sari, SE., M.Si, memberikan penjelasan mendalam tentang Pelaporan Keuangan, sedangkan Dr. Willy Nofranita kembali tampil sebagai narasumber untuk menguatkan pemahaman peserta mengenai Sistem dan Pengendalian Internal.

Acara pelatihan ini berlangsung selama dua hari dengan suasana yang penuh dengan semangat belajar dan berbagi ide, diharapkan peserta dapat kembali ke daerah masing-masing dengan pengetahuan dan keterampilan baru yang dapat meningkatkan pengelolaan perbendaharaan masing-masing daerah.(Alpin)