Pekan Maulid Nabi Muhammad SAW di MTs Muhammadiyah Surantih

Pekan Maulid Nabi Muhammad SAW di MTs Muhammadiyah Surantih berlangsung dengan meriah, seperti pesta ulang tahun raja dalam dongeng. Di tengah semaraknya acara, siswa-siswi tampil dengan berbagai keterampilan, termasuk penampilan Tapak Suci yang bikin heboh semua orang. Para orang tua yang datang tidak bisa menahan tawa saat melihat betapa semangatnya mereka beraksi, seperti para pejuang yang siap bertempur untuk melindungi kue ulang tahun dari tukang pencuri! Suara tepuk tangan memecah kesunyian, dan semangat kebersamaan terasa menggelora di seluruh aula. Setiap gerakan yang dilakukan siswa adalah gambaran semangat untuk merayakan kelahiran Nabi Muhammad SAW.

Kepala Sekolah MTs Muhammadiyah, Ajis S.Ag, berdiri di depan hadirin, memancarkan semangat dan kebanggaan yang jelas terlihat di wajahnya. Ia menjelaskan betapa pentingnya peringatan ini, tidak hanya sebagai seremoni, tetapi juga sebagai momen untuk memperkuat akhlak dan budi pekerti para siswa. “Kita merayakan Maulid bukan hanya dengan acara yang meriah, tapi agar kita bisa meneladani sifat-sifat mulia beliau,” tegasnya. Para siswa mendengarkan dengan penuh perhatian, seolah mendekatkan diri kepada sang Nabi melalui kata-kata yang penuh makna. Tentu saja, beberapa di antara mereka tak bisa menahan tawa saat Kepala Sekolah menambahkan, “Tidakkah kalian ingin menjadi umat yang lebih baik, bukan hanya ketika ada acara seperti ini?”

Dalam acara tersebut, penceramah legendaris Buya Sapta Kardeni memberi ceramah yang sukses membuat para hadirin terhanyut dalam cerita dan humor yang dibawanya. Banyak yang mengenal beliau dengan julukan ‘Buya seratus ribu umat’, dan saat namanya disebut, reaksi siswa dan orang tua pun bikin heboh. Mereka tertawa dan bersorak, seolah-olah melihat bintang film Hollywood datang ke kampung mereka. Buya Sapta tidak hanya membawa pesan penting tentang kehidupan Nabi, tetapi juga humor yang membuat semua orang merasa akrab dan siap untuk selalu mengingat pesan-pesannya. “Siapa bilang menjadi baik itu sulit? Lihat saja saya! Cukup banyak yang mencintai saya, atau setidaknya, cukup banyak yang mencintai makanan enak!” canda beliau, dan tawa pun menggema di seluruh ruangan.

Di akhir acara, semua orang merasa haru dan bahagia. Para siswa dan orang tua pulang dengan hatinya dipenuhi oleh rasa syukur dan semangat baru untuk melanjutkan pembelajaran serta menerapkan nilai-nilai Nabi Muhammad dalam kehidupan sehari-hari. Kemeriahan pekan Maulid Nabi di MTs Muhammadiyah Surantih pastinya akan menjadi kenangan manis bagi setiap orang yang hadir. Siapa sangka, merayakan lahirnya seorang Nabi bisa menjadi daya tarik yang mengingatkan kita semua akan pentingnya kasih sayang, kebersamaan, dan tawa? Seperti kata pepatah, kadang kita perlu meramaikan dunia ini dengan tawa dan cinta untuk merayakan hal-hal kecil yang menyentuh hati!.(Alpin)