Pelantikan Penghulu Adat Yuli Effendi Dt. Rano Intan KAN Kenagarian Nanggalo Tarusan tanpa kehadiran Ketua KAN
Kerapatan Adat Nagari Nanggalo Kecamatan Koto XI Tarusan Kabupaten Pesisir Selatan, menggelar Sidang Pelemo dan Pelantikan Penghulu Adat Yuli Effendi Dt. Rajo Intan dari suku Tanjung pada Rabu, 4 Desember 2024.
Acara tersebut digelar di balai adat setempat, yang dihiasi dengan ornamen tradisional dan simbol-simbol suku yang menjadi lambang kekuasaan dan kehormatan.
Dalam sidang pleno KAN Kenagarian Nanggalo tersebut, Ketua KAN Kenagarian Nanggalo Achiar Dt. Bagindo Mole absen, yang mengejutkan banyak para undangan dan peserta sidang. Kehadiran sang pemimpin sangat dinanti-nantikan, mengingat peran strategisnya dalam proses pelantikan tersebut.
Sidang Pleno dipimpin langsung oleh Sekretaris Yasril Dt. Rajo Mudo, yang berpengalaman dalam mengelola proses prosedural KAN dengan ketat.
Selama acara sidang pleno tersebut, hadir juga para pemimpin Nagari seperti Wali Nagari Nanggalo Rayes, Wali Nagari Setara Suhemi, Wali Kenagarian Mandeh Mus Hendri dan seluruh Penghulu dari empat suku—Jambak, Tanjung, Chaniago, dan Melayu.
Kehadiran mereka menandakan dukungan luas terhadap pelantikan ini, menegaskan betapa pentingnya soliditas antara berbagai suku dalam menjaga kearifan lokal. Penghulu yang akan dilantik, Yuli Effendi Dt. Rajo Intan, bukan hanya diharapkan untuk menjalankan tugasnya sebagai pemimpin, namun juga sebagai penjaga tradisi.
Pada pelantikan ini, Dasuheri akan diakui sebagai orang tua, yang berfungsi sebagai penuntun spiritual dan moral, sementara Otri ditunjuk sebagai Imam Khatib, yang bertanggung jawab dalam melaksanakan ibadah dan memberikan nasihat religius. Asriyal diangkat sebagai Dubalang, bertugas sebagai pelindung dalam upacara adat, dan Eni Yanti akan berperan sebagai Bundo Kanduang, simbol penghormatan terhadap perempuan dalam suku.
Acara Sidang Pleno dan Pelantikan Penghulu Yuli Effendi Dt. Rajo Intan dari Suku Tanjung berjalan aman dan lancar, tanpa ada gugatan dari peserta sidang. Keberhasilan acara ini mencerminkan kedewasaan dalam berkomunikasi serta komitmen semua pihak untuk memelihara harmoni dan persatuan dalam masyarakat, sebuah contoh kuat bahwa meskipun dipimpin tanpa Ketua KAN, dedikasi dan kerja sama dapat tetap menjunjung tinggi nilai-nilai adat dan budaya setempat.(Alpin)