Pantai Batu Kalang Kenagarian Apang Pulai Kecamatan Koto XI Tarusan Rusak Berat Akhibat Abrasi

Cuaca yang ekstrim beberapa minggu ini membuat Pantai Batu Kalang Kenagarian Ampang Pulai Kecamatan Koto XI Tarusan Kabupaten Pesisir Selatan Porak Poranda di terpa ombak besar, Minggu, 01/12/2024.

Ombak yang menggulung dengan kekuatan dahsyat tidak hanya mengancam pantai, tetapi juga menyebabkan kerusakan signifikan pada infrastruktur vital, termasuk rumah-rumah penduduk dan warung yang berjejer di sepanjang garis pantai. Berita tentang kondisi memprihatinkan ini telah menyebar cepat di media sosial dan menjadi perhatian luas masyarakat, menggugah rasa kepedulian banyak pihak.

Kondisi ini tentunya membuat masyarakat Batu Kalang Kenagarian Ampang Pulai merasa khawatir dan cemas dengan warung dan tempat tinggal mereka di empas ombak besar. Setiap hari, warga Batu Kalang  menyaksikan bagaimana gelombang yang menghantam pantai mengikis daratan dan merusak pelindung yang telah dibangun dengan susah payah, menciptakan ketidakpastian yang mendalam terhadap masa depan ekonomi dan sosial mereka.

Rasa keputusasaan mulai mengisi hati mereka, mengingat bagaimana ombak telah mengambil bukan hanya harta benda, tetapi juga kepercayaan diri mereka dalam mempertahankan kehidupan sehari-hari.

Masyarakat Batu Kalang berharap kepada pemerintah daerah Kabupaten Pesisir Selatan untuk segera memperbaiki penahan ombak yang telah rusak parah di terpa ombak besar.

Mereka membutuhkan dukungan cepat dan terarah, dan bahkan telah mempertimbangkan untuk mengorganisir aksi protes untuk menuntut perhatian yang lebih dari pemerintah. Dibutuhkan strategi jangka panjang yang tidak hanya memperbaiki kerusakan yang ada, tetapi juga dapat mencegah terulangnya bencana serupa di masa depan, seperti pembangunan infrastruktur yang lebih kuat dan berkelanjutan.Sampai saat ini, kondisi cuaca yang ekstrim tersebut belum ada terlihat tanda-tanda normal.

Dengan peringatan cuaca yang terus dikeluarkan oleh BMKG, masyarakat memasuki hari-hari penuh ketegangan, mengawasi setiap perubahan di lautan dengan rasa was-was. Mereka hanya bisa berharap dan berdoa agar Allah. SWT memberikan mereka perlindungan, dan agar pemerintah mendengar jeritan dan harapan mereka untuk menyelamatkan kehidupan yang telah lama mereka bangun.

Dari pemantauan Media nrtvnews.live ke lokasi. Kerusakan penahan ombak yang cukup parah tersebut belum ada tanda-tanda perbaikan dari pemerintah daerah Kabupaten Pesisir Selatan.

Warga setempat, selain merasakan dampak fisik dari bencana ini, juga mulai menunjukkan tanda-tanda kelelahan mental dan emosional yang mengganggu mereka. Keberadaan mereka di daerah yang biasanya menjadi tamasya wisata kini berubah menjadi tempat yang dipenuhi ketidakpastian. Dengan setiap ombak yang datang, harapan mereka bahwa sesuatu akan berubah menjadi semakin memudar.(Alpin)