Masyarakat Pesisir Selatan saat ini tengah heboh menyusul terjadinya kelangkaan BBM Pertalite yang melanda hampir seluruh Pom Bensin yang ada di Pesisir Selatan
Kejadian ini bukan hanya sekadar masalah distribusi, tetapi juga telah menimbulkan keresahan di kalangan masyarakat yang bergantung pada bahan bakar tersebut untuk aktivitas sehari-hari mereka, Kamis 26/12/2024.
Dari hasil pantauan yang dilakukan oleh nrtvnews.live hampir di semua SPBU di Pesisir Selatan, baik di kawasan perkotaan maupun pedesaan, mengalami kelangkaan Pertalite yang cukup signifikan.
Yang paling mencolok terlihat di SPBU Batang Kapas, Ujung Aie Surantih, Lagan, Nagari Koto VIII Pelangai, Sago, dan Tarusan, di mana antrean panjang kendaraan sudah menjadi pemandangan yang biasa. Kelangkaan ini tidak terjadi secara tiba-tiba, bahkan sudah berlangsung selama berbulan-bulan, menyisakan frustrasi dan kebingungan bagi para pengguna kendaraan.
Dalam kondisi yang semakin mencekik ini, presepsi masyarakat pun mulai muncul. Banyak dari mereka yang kini terpaksa beralih menggunakan jerigen untuk membeli Pertalite, dengan harapan bisa mendapatkan sedikit pasokan yang tersedia. Namun, dari informasi yang beredar, mereka yang membeli dengan jerigen justru diutamakan lebih dulu, karena adanya fee yang didapatkan per jerigen oleh petugas SPBU.
Kondisi ini telah menambah keruh suasana, meningkatkan ketidakpuasan di antara mereka yang menunggu dalam antrean panjang tanpa kepastian. “Kondisi ini membuat masyarakat yang menggunakan kendaraan bermotor, baik roda dua maupun roda empat, merasa kecewa dan dirugikan oleh tingkah laku para petugas SPBU,” keluh Khorim, seorang pengemudi mobil pribadi yang sudah lebih sejam menanti. Ia menuturkan bahwa setelah menunggu dengan penuh harapan, tiba-tiba saja Pertalite yang ia incar habis tanpa peringatan. “Kami meminta kepada petugas keamanan untuk dapat menertibkan pembelian menggunakan jerigen, agar semua orang mendapatkan hak yang sama,” tambahnya, mencerminkan kekesalan yang dialami oleh seluruh pengguna jalan di Pesisir Selatan.
Situasi ini menjadi cermin akan pentingnya pengelolaan yang lebih baik dalam distribusi BBM, demi kesejahteraan masyarakat secara keseluruhan (Alpin)