Category: Nasional


  • Pesisir Selatan  Permata Tersembunyi Sumatera Barat yang Siap Menjadi Destinasi Wisata Alternatif

    Oleh : Elpinas,S.Kom ( PDM Pessel)

    Pesisir Selatan, sebuah kabupaten di Provinsi Sumatera Barat, menyimpan potensi wisata yang luar biasa untuk dikembangkan menjadi destinasi unggulan setelah Kota Bukittinggi. Dengan kekayaan alam dan budaya yang melimpah, wilayah ini memiliki daya tarik tersendiri bagi wisatawan yang ingin menikmati suasana liburan yang berbeda dan lebih dekat dengan alam.

    Salah satu kekuatan utama Pesisir Selatan terletak pada keindahan pantainya. Garis pantai yang panjang membentang dengan panorama laut biru yang memesona, pasir putih yang halus, serta hamparan pohon kelapa yang menambah eksotisme wilayah ini. Pantai-pantai seperti Pantai Carocok, Pantai Batu Kalang, dan Pantai Salido merupakan contoh destinasi yang sangat potensial untuk dikembangkan sebagai pusat wisata bahari.

    Selain wisata pantai, Pesisir Selatan juga menawarkan kekayaan alam lain yang tak kalah menarik. Tebing-tebing curam yang menjulang, air terjun yang tersembunyi di tengah hutan tropis, serta jalur-jalur pendakian yang menantang menjadikan kawasan ini surga bagi para pecinta alam dan petualangan. Potensi wisata alam ini bisa menjadi magnet bagi wisatawan lokal maupun mancanegara yang ingin merasakan petualangan yang autentik di alam liar Sumatera Barat.

    Tak hanya alam, Pesisir Selatan juga memiliki warisan budaya yang kaya. Tradisi lokal yang masih dilestarikan, kesenian tradisional, serta keramahan masyarakatnya merupakan aset penting dalam mengembangkan wisata berbasis budaya. Kegiatan-kegiatan seperti pertunjukan seni, festival lokal, hingga wisata kuliner khas Minang bisa menjadi pelengkap pengalaman wisata yang berkesan di wilayah ini.

    Agar potensi tersebut bisa berkembang maksimal, tentu dibutuhkan dukungan dalam bentuk infrastruktur yang memadai serta promosi yang intensif dan berkelanjutan. Dengan adanya jalan yang baik, akses transportasi yang nyaman, fasilitas akomodasi, serta promosi digital yang menjangkau pasar luas, Pesisir Selatan bisa naik kelas sebagai destinasi wisata alternatif yang mampu bersaing dengan destinasi-destinasi terkenal lainnya di Indonesia.

    Melalui pengelolaan yang bijak dan berkelanjutan, Pesisir Selatan berpeluang besar menjadi bintang baru dalam peta pariwisata Sumatera Barat. Keindahan alam, kekayaan budaya, dan keramahan masyarakatnya adalah kombinasi sempurna untuk menciptakan pengalaman liburan yang tak terlupakan.

    Tidak itu saja semangat dan keinginan yang luar biasa dari Bupati dan Wakil Bupati Pesisir Selatan H.Hendrajoni dan H.Risnaldi Ibrahim duet kepemimpinan ini membuat terobosan baru dan Insya Allah akan dibangun Kereta Gantung dari Carocok ke Pulau Cingkuak ini  akan  menambah suasana baru di Carocok Painan, di Pulau Cingkuak tersebut  terdapat beberapa nilai sejarah di dalamnya.



  • Meriahkan Festival Langkisau 2025, Kejuaraan Selaju Sampan Disambut Antusias Masyarakat Pessel

    Painan — nrtvnews.live Festival Langkisau 2025 kembali hadir meriahkan Kabupaten Pesisir Selatan (Pessel) dengan beragam kegiatan hiburan dan perlombaan tradisional. Salah satu yang paling menyita perhatian masyarakat adalah Kejuaraan Selaju Sampan yang digelar pada 16–19 April 2025 di kawasan wisata Carocok Painan.

    Dalam acara Final kejuaraan Selaju Sampan tersebut terlihat hadir Anggota DPRD Kabupaten Pesisir Selatan  Teguh Dehalsa, SH, M.Kn dari Fraksi Nasdem  Wilayah Pemilihan  Dapil I ( IV Jurai dan Kecamatan Batang Kapas)

    Kegiatan yang diselenggarakan oleh Pengkab Pessel ini sukses menyedot perhatian warga, baik dari dalam maupun luar daerah. Ribuan penonton tampak antusias menyaksikan setiap perlombaan yang mempertandingkan kecepatan dan kekompakan mendayung di atas air.

    Dalam kejuaraan tersebut, tim Api-api dari Kecamatan Bayang berhasil keluar sebagai Juara I. Disusul oleh Riak Teluk Betuang dari Kecamatan Batang Kapas sebagai Juara II, Bara Kuda Painan dari Kecamatan IV Jurai sebagai Juara III, dan Bukit Kumayan Lubuk Kuali Teluak Betung dari Kecamatan Batang Kapas sebagai Juara IV.

    “Antusias masyarakat luar biasa. Ini bukti bahwa tradisi seperti Selaju Sampan masih sangat dicintai dan menjadi bagian penting dalam identitas budaya kita,” ujar salah seorang panitia.

    Festival Langkisau 2025 tidak hanya menyuguhkan perlombaan tradisional, tapi juga berbagai hiburan menarik lainnya seperti pertunjukan musik, pertandingan catur, dan aneka kegiatan seni budaya lokal lainnya.

    Dengan suksesnya kejuaraan Selaju Sampan ini, masyarakat berharap kegiatan serupa terus dilestarikan dan menjadi agenda rutin tahunan yang lebih besar dan meriah di masa mendatang (Alpin)



  • Wali Nagari Kampung Pansur Jinang Gelar Kuliner Malam Setiap Jumat untuk Dukung UMKM dan Ekonomi Warga

    Pessel – nrtvnews.live Wali Nagari Kampung Pansur Jinang  Kecamatan Koto XI Tarusan Kabupaten Pesisir Selatan  membuat terobosan baru dalam upaya mendorong pertumbuhan UMKM lokal dan meningkatkan perekonomian masyarakat, Wali Nagari Kampung Pansur Jinang, Kecamatan Koto XI Tarusan, Kabupaten Pesisir Selatan, H. Nasra Tasar, SE, MM, menginisiasi kegiatan “Kuliner Malam” yang digelar rutin setiap Jumat malam atau malam Sabtu, 18/4/2025

    Kegiatan ini berlokasi di samping Kantor Wali Nagari Kampung Pansur Jinang dan terbuka untuk seluruh lapisan masyarakat. Berbagai jenis makanan khas daerah dan jajanan lokal dijajakan dengan harga yang relatif terjangkau, menciptakan suasana hangat dan meriah yang dibalut dengan hiburan musik untuk menemani para pengunjung.

    Menurut H. Nasra Tasar, kegiatan ini tidak hanya bertujuan mempromosikan ragam kuliner lokal, tetapi juga sebagai upaya konkret dalam mendukung pelaku UMKM serta membangkitkan semangat ekonomi kreatif di nagari.

    “Melalui Kuliner Malam ini, kami ingin membuka ruang bagi para pelaku UMKM untuk berkembang, sekaligus menjadi sarana berkumpul yang sehat dan produktif bagi warga,” ujar Wali Nagari.

    Inisiatif  ini mendapat sambutan positif dari masyarakat setempat. Tidak sedikit yang berharap agar kegiatan serupa juga diadopsi oleh nagari-nagari lain di Kabupaten Pessel sebagai bentuk nyata perhatian pemerintah terhadap ekonomi kerakyatan.

    Dengan atmosfer yang penuh kekeluargaan dan semangat gotong royong, Kuliner Malam Kampung Pansur Jinang menjadi bukti bahwa dengan kreativitas dan komitmen, nagari bisa mandiri dan berdaya saing (Alpin)



  • Oleh : Elpinas, S.Kom (PDM Pessel)

    Digitalisasi Sistem Perpakiran di Pesisir Selatan, Upaya Maksimalkan Pendapatan Daerah

    Oleh : Elpinas, S.Kom (PDM Pessel)

    Pesisir Selatan, sebuah daerah dengan potensi pariwisata yang terus berkembang, menghadapi tantangan dalam pengelolaan parkir yang masih bersifat manual. Sistem perpakiran yang belum terintegrasi secara digital kerap menimbulkan kebocoran pendapatan, ketidakefisienan pelayanan, serta kurangnya transparansi. Oleh karena itu, digitalisasi sistem perpakiran menjadi solusi strategis untuk memaksimalkan Pendapatan Asli Daerah (PAD) dan meningkatkan layanan publik.

    Pentingnya Digitalisasi Sistem Perpakiran

    Digitalisasi perpakiran bukan sekadar tren teknologi, melainkan kebutuhan yang mendesak. Melalui sistem digital, pemerintah daerah dapat:

    Meningkatkan akuntabilitas dan transparansi pengelolaan parkir.

    Mengurangi potensi pungutan liar dan kebocoran pendapatan.

    Mempermudah pengguna parkir dalam melakukan pembayaran secara non-tunai.

    Memantau secara real-time lokasi, durasi, dan jumlah kendaraan yang parkir.

    Meningkatkan efisiensi pengawasan terhadap juru parkir dan petugas lapangan.

    Cara Kerja Sistem Perpakiran Digital

    Sistem ini bekerja dengan memanfaatkan perangkat lunak dan keras berbasis IoT (Internet of Things) serta integrasi dengan aplikasi pembayaran digital. Berikut alur kerjanya secara umum:

    Registrasi dan Penggunaan Aplikasi: Pengguna parkir mengunduh aplikasi resmi yang terintegrasi dengan sistem perpakiran daerah. Melalui aplikasi, mereka dapat mencari lokasi parkir, melihat tarif, dan memesan tempat (jika tersedia).

    Masuk ke Area Parkir, Kendaraan terdeteksi oleh sensor otomatis atau petugas memindai nomor plat kendaraan menggunakan perangkat genggam (handheld scanner).

    Pembayaran Digital: Setelah kendaraan parkir, tarif dihitung secara otomatis berdasarkan durasi parkir. Pengguna membayar melalui aplikasi menggunakan e-wallet, QRIS, atau transfer bank.

    Pemantauan dan Rekap Otomatis, Data parkir secara otomatis masuk ke sistem pusat, memungkinkan pemerintah memantau pendapatan secara transparan dan real-time.

    Laporan Harian dan Evaluasi, Sistem menyajikan laporan keuangan dan operasional secara otomatis, memudahkan evaluasi dan perencanaan ke depan.

    Potensi Dampak Positif bagi Pesisir Selatan

    Dengan penerapan sistem ini, Pesisir Selatan berpeluang,

    Meningkatkan PAD dari sektor parkir secara signifikan.

    Menumbuhkan kepercayaan masyarakat terhadap pengelolaan publik.

    Mendukung digitalisasi sektor lain, seperti pariwisata dan transportasi umum.

    Digitalisasi sistem perpakiran adalah langkah maju bagi Pesisir Selatan dalam menghadapi era smart city. Dengan komitmen kuat dari pemerintah daerah dan partisipasi masyarakat, transformasi ini dapat menjadi tonggak baru dalam mendorong efisiensi, akuntabilitas, dan pertumbuhan ekonomi Pesisir Selatan.



  • MUI Pessel Gelar Rapat Bersama Pemkab Pessel Bahas Isu Organ Tunggal di Amping Parak Timur

    Pesisir Selatan – nrtvnews.live

    Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kabupaten Pesisir Selatan menggelar rapat bersama jajaran Pemerintah Kabupaten Pessel dalam rangka merespons isu yang berkembang terkait pesta organ tunggal yang digelar di wilayah Amping Parak Timur beberapa hari yang lalu.

    Rapat yang berlangsung di ruang rapat Bupati,  Rabu (16/4) ini dihadiri oleh Wakil Bupati Pessel H. Risnaldi Ibrahim yang mewakili Bupati Hendrajoni, Kabag Kesra Andi Syafinal, Ketua MUI Pessel Buya Mukhrizal, Ketua Pimpinan Daerah Muhammadiyah Pessel Buya Aprizal, perwakilan Kementerian Agama Pessel Masrizal, serta sejumlah ormas Islam lainnya.

    Dalam pertemuan tersebut, para peserta rapat menyepakati beberapa poin penting yang akan direkomendasikan kepada Bupati Pesisir Selatan, khususnya dalam upaya penanggulangan Penyakit Masyarakat (Pekat). Adapun poin-poin rekomendasi tersebut meliputi:

    Penegakan Perda No. 01 Tahun 2016 Pasal 38 Ayat 1 tentang larangan kegiatan Organ Tunggal, yang diperkuat dengan Peraturan Bupati terkait penanganan Pekat.

    Pengadaan muzakarah keumatan bersama Forkopimda, Kemenag, Tokoh Masyarakat,  dan Ormas Islam  dalam waktu dekat.

    Pembentukan kesepakatan bersama tokoh masyarakat  terkait upaya pencegahan dan penanggulangan Pekat.

    Rekomendasi agar Pemerintah Daerah memberlakukan kebijakan penghentian seluruh aktivitas 20 menit sebelum waktu salat untuk mendorong pelaksanaan salat berjamaah.

    Rekomendasi kepada Kacabdin Wilayah VII Sumbar, Dinas Pendidikan Kabupaten Pessel, dan Kakankemenag Pessel untuk mengimbau para orang tua agar membatasi penggunaan ponsel oleh anak-anak dari pukul 19.00 hingga 21.00 WIB.

    Langkah ini diambil sebagai bentuk kepedulian terhadap meningkatnya kekhawatiran masyarakat atas dampak negatif dari kegiatan hiburan yang tidak sesuai dengan nilai-nilai keagamaan dan budaya lokal.

    Ketua MUI Pessel Buya Mukhrizal menegaskan pentingnya sinergi antara ulama, umara, dan masyarakat dalam menjaga kondusifitas serta akhlak generasi muda. “Kami berharap rekomendasi ini bisa segera ditindaklanjuti demi kebaikan bersama,” ujarnya.

    Rapat ditutup dengan semangat bersama untuk menjaga moralitas dan ketertiban sosial di tengah dinamika masyarakat Pesisir Selatan yang terus berkembang (Alpin)



  • DPRD Kabupaten Pesisir Selatan Gelar Rapat Paripurna Peringatan Hari Jadi ke-77

    Painan – nrtvnews.live DPRD Kabupaten Pesisir Selatan menggelar Rapat Paripurna dalam rangka memperingati Hari Jadi Kabupaten Pesisir Selatan ke-77  di Gedung Painan Convention Center (PCC). Acara tersebut berlangsung khidmat dan penuh semangat kebersamaan, Selasa 15/4/2025

    Rapat Paripurna dibuka secara resmi oleh Ketua DPRD Kabupaten Pessel, Darmansyah, S.Ag, dan dihadiri oleh seluruh anggota DPRD Kabupaten Pessel. Turut hadir pula perwakilan Gubernur Sumatera Barat, Dr. Ir. Era Sukma Munaf, ST, MM, yang menjabat sebagai Kepala Dinas Bina Marga, Cipta Karya dan Tata Ruang Provinsi Sumbar,

    Hj.Lisda Hendrajoni Anggota DPR-RI  dan juga  ketua TP-PKK Pessel serta

    Bupati Pessel H. Hendrajoni dan Wakil Bupati H. Risnaldi Ibrahim hadir bersama unsur Forkopimda, OPD, MUI Pessel, Pimpinan Daerah Muhammadiyah Pessel, tokoh adat, Bundo Kanduang, tokoh masyarakat Pesisir Selatan seperti Buya Zaitul Ikhlas, Dr. Alirmansori, H. Saidal Masfiuddin, serta undangan dari berbagai kabupaten/kota di Sumatera Barat.

    Dalam sambutannya, tokoh masyarakat Pessel yang juga Guru Besar UGM, Prof. Deedarlianto, menekankan pentingnya pemanfaatan energi terbarukan dan sumber daya alam secara berkelanjutan untuk mendukung UMKM serta mendorong pertumbuhan ekonomi masyarakat Pesisir.

    Sementara itu, Bupati H. Hendrajoni menyampaikan bahwa semangat rasa memiliki terhadap Kabupaten Pesisir Selatan harus terus dipupuk. Ia juga menyebutkan bahwa momentum hari jadi ini menjadi ajang promosi daerah yang harus dimanfaatkan sebaik-baiknya melalui berbagai kegiatan dan festival daerah.

    Gubernur Sumatera Barat, yang diwakili oleh Dr. Era Sukma Munaf, menyampaikan permohonan maaf karena tidak bisa hadir secara langsung. Dalam sambutannya, Gubernur mengucapkan selamat hari jadi yang ke-77 kepada Kabupaten Pesisir Selatan. Ia juga menegaskan bahwa peringatan hari jadi ini bukan hanya bersifat seremonial, namun juga harus menjadi momentum untuk memperkuat pelayanan publik dan kesejahteraan masyarakat.

    Acara berlangsung dengan lancar dan penuh nuansa kekeluargaan, menandai komitmen bersama dalam membangun Kabupaten Pesisir Selatan yang lebih maju dan sejahtera (Alpin)



  • Festival Langkisau 2025 Resmi Dibuka, Perpaduan Budaya dan Ekonomi Lokal di Pesisir Selatan

    Pesisir Selatan – nrtvnews.live  Festi val Langkisau kembali digelar meriah di Pantai Carocok Painan dan secara resmi dibuka oleh Bupati Hendrajoni, Senin 14/4/2025

    Ribuan masyarakat tumpah ruah menyambut perhelatan budaya tahunan ini yang menjadi ikon kebanggaan Kabupaten Pesisir Selatan.

    Mengusung tema pelestarian budaya dan penguatan ekonomi lokal, festival ini menjadi bagian dari peringatan HUT ke-77 Kabupaten Pesisir Selatan. Dalam sambutannya, Bupati Hendrajoni menekankan pentingnya warisan leluhur dan pemberdayaan masyarakat melalui kegiatan budaya.

    Berlangsung hingga 19 April, Festival Langkisau menampilkan beragam atraksi budaya seperti pawai budaya, makan bajamba, dan pertunjukan babiola—salah satu kesenian tradisional Minangkabau yang kini tengah diusulkan ke UNESCO sebagai warisan budaya dunia.

    “Babiola bukan hanya dipentaskan, tapi juga diajarkan sebagai ekstrakurikuler wajib di sekolah. Ini langkah nyata kami agar generasi muda mengenal dan mencintai budayanya,” ujar Suhendri, Kepala Dinas Pariwisata Pemuda dan Olahraga.

    Di sisi ekonomi, festival ini juga menjadi ruang promosi bagi UMKM lokal melalui bazar produk unggulan yang menyatu dengan atmosfer budaya. Pemerintah daerah menjadikan festival ini sebagai bentuk pemasaran kreatif berbasis kearifan lokal.

    Acara pembukaan turut dihadiri Wakil Bupati Risnaldi Ibrahim, Ketua DPRD, Forkopimda, serta tokoh adat seperti ninik mamak dan bundo kanduang. Kebersamaan ini menunjukkan komitmen kolektif dalam menjaga budaya sebagai kekuatan pembangunan.

    “Festival Langkisau adalah bukti bahwa budaya bisa menjadi motor penggerak ekonomi dan pariwisata. Mari kita jaga bersama,” pungkas Bupati Hendrajoni (Alpin)



  • MTsN 7 Pessel dan Kwarcab Pramuka Perkuat Koordinasi untuk Sukseskan Lomba Ketangkasan Pramuka Penggalang Di MTsN 7 Pessel

    Lumpo, Humas– Sabtu, 12 April 2025, Wakil Kepala Bidang Kesiswaan MTsN 7 Pesisir Selatan (Pessel), Ardiansyah, bersama Pembina Pramuka setempat, melakukan pertemuan koordinasi dengan Kwartir Cabang (Kwarcab) Pramuka Kabupaten Pesisir Selatan. Agenda utama pertemuan ini adalah memastikan kesuksesan penyelenggaraan Lomba Ketangkasan Pramuka Penggalang (LTP2) yang direncanakan pada akhir April 2025. 

    Dalam pertemuan tersebut, Ardiansyah menyampaikan permohonan dukungan dan harapan besar agar Kwarcab Pramuka Pesisir Selatan dapat mendukung penuh pelaksanaan kegiatan. “Kami berharap Kwarcab memberikan dukungan, baik teknis maupun nonteknis, untuk kelancaran acara ini. LTP2 tidak hanya menjadi ajang kompetisi, tetapi juga wadah pengembangan karakter siswa,” ujarnya. 

    Lomba yang akan diikuti oleh siswa-siswi Sekolah Dasar (SD) se-Kecamatan IV Jurai ini bertujuan meningkatkan keterampilan, kreativitas, dan kerja sama peserta didik dalam lingkungan kepramukaan. Ardiansyah menekankan pentingnya kolaborasi antarlembaga untuk memastikan acara berjalan sesuai rencana.  

    Merespons hal tersebut, Ketua Harian Kwarcab Pramuka Pesisir Selatan, Alerman, menyambut positif inisiatif MTsN 7 Pessel. “Kami memberikan dukungan penuh untuk kegiatan ini. LTP2 sejalan dengan visi Kwarcab dalam membina generasi muda yang tangguh dan berkarakter,” tegas Alerman dalam sambutannya. Ia juga menjanjikan koordinasi intensif, termasuk penyediaan juri kompeten dan fasilitas pendukung. 

    Kegiatan LTP2 tahun ini menjadi sorotan karena skalanya yang lebih luas, melibatkan puluhan tim dari berbagai SD. Persiapan teknis seperti lokasi, perlengkapan, dan protokol keamanan telah dirancang matang oleh panitia. Dengan sinergi antarinstansi, MTsN 7 Pessel optimis acara ini akan menjadi momentum penguatan pendidikan kepramukaan di Kecamatan IV Jurai.(AM)



  • Anggota DPD RI Cerint Iralloza Tasya, S.Ked Gelar Sosialisasi 4 Pilar MPR RI 2025 di MTsN 1 Salido

    Pesisir Selatan – nrtvnews.live  Anggota Dewan Perwakilan Daerah Republik Indonesia (DPD RI), Cerint Iralloza Tasya, S.Ked, menggelar kegiatan Sosialisasi 4 Pilar MPR RI tahun 2025 di MTsN 1 Salido.

    Kegiatan ini dihadiri oleh majelis guru serta seluruh siswa-siswi MTsN 1 Salido. Dalam kesempatan tersebut, Cerint Iralloza Tasya menyampaikan pentingnya pemahaman terhadap 4 Pilar MPR RI, yakni Pancasila, UUD 1945, NKRI, dan Bhinneka Tunggal Ika, sebagai dasar kehidupan berbangsa dan bernegara.

    “Kita ingin generasi muda memahami dan menghayati nilai-nilai luhur bangsa agar mampu menjadi penerus yang berintegritas dan cinta tanah air,” ujar Cerint di hadapan para peserta.

    Sosialisasi ini berlangsung interaktif dan penuh antusiasme. Sesi tanya jawab menjadi salah satu bagian yang paling diminati, di mana para siswa aktif bertanya dan berdiskusi seputar penerapan nilai-nilai 4 Pilar dalam kehidupan sehari-hari.

    Dengan kegiatan ini, diharapkan pelajar MTsN 1 Salido dapat lebih memahami peran penting mereka sebagai generasi penerus bangsa yang menjunjung tinggi nilai-nilai kebangsaan (Alpin)



  • Oleh : Elpinas, S.Kom ( PD. Muhammadiyah Pessel)

    Menggali Potensi dari Zakat Masyarakat dan Perantau Pessel untuk Pembangunan Daerah

    Oleh : Elpinas, S.Kom ( PD. Muhammadiyah Pessel)

    Zakat merupakan salah satu kewajiban bagi umat Islam yang memiliki kemampuan finansial. Sebagai instrumen penting dalam ekonomi Islam, zakat tidak hanya berfungsi sebagai kewajiban ibadah, tetapi juga sebagai alat untuk mendukung kesejahteraan masyarakat, terutama mereka yang kurang mampu. Kabupaten Pesisir Selatan (Pessel), sebuah daerah yang terletak di Provinsi Sumatera Barat, Indonesia, memiliki potensi zakat yang besar untuk mendukung pembangunan daerah.

    Potensi Zakat di Pessel

    Pessel merupakan daerah yang memiliki beragam potensi alam, dari hasil pertanian, perikanan, hingga pariwisata. Dengan tingkat kemiskinan yang masih menjadi masalah utama, zakat dapat menjadi salah satu solusi untuk meringankan beban masyarakat. Data menunjukkan bahwa masih banyak warga yang berada di bawah garis kemiskinan, dan pemberdayaan mereka dapat dilakukan melalui pengelolaan zakat yang lebih optimal.

    Sumber Zakat yang Besar Sebagian besar masyarakat Pessel bergantung pada sektor pertanian, perikanan, dan usaha kecil menengah (UKM). Sumber zakat dapat berasal dari sektor-sektor ini, khususnya para pengusaha atau petani yang telah mampu secara ekonomi. Dengan meningkatkan kesadaran dan partisipasi masyarakat dalam berzakat, potensi dana zakat yang terkumpul bisa sangat signifikan.

    Pentingnya Pengelolaan Zakat yang Profesional Salah satu tantangan utama adalah pengelolaan zakat yang belum optimal. Oleh karena itu, pengelolaan zakat di Pessel perlu ditingkatkan dengan lebih profesional. Badan Amil Zakat (BAZ) daerah perlu diperkuat dengan sistem manajemen yang transparan, akuntabel, dan efisien agar dana zakat yang terkumpul dapat disalurkan dengan tepat kepada yang membutuhkan, sekaligus untuk mendukung pembangunan daerah.

    Manfaat Zakat bagi Pembangunan Pessel

    Pemberdayaan Ekonomi Masyarakat Dana zakat dapat dialokasikan untuk program-program pemberdayaan ekonomi, seperti modal usaha untuk para pelaku UMKM, pelatihan keterampilan bagi masyarakat yang belum memiliki pekerjaan tetap, serta bantuan modal untuk usaha tani dan perikanan. Program semacam ini akan membantu mengurangi angka kemiskinan dan meningkatkan taraf hidup masyarakat.

    Peningkatan Akses Pendidikan Zakat juga bisa digunakan untuk membantu pendidikan anak-anak dari keluarga miskin di Pessel. Beasiswa bagi pelajar berprestasi namun tidak mampu, serta fasilitas pendidikan yang lebih baik, dapat diperoleh melalui dana zakat. Ini akan berkontribusi pada pengurangan angka putus sekolah dan peningkatan kualitas pendidikan di Pessel.

    Pembangunan Infrastruktur Sosial Selain itu, zakat juga dapat digunakan untuk membangun infrastruktur sosial yang mendukung kesejahteraan masyarakat, seperti fasilitas kesehatan, rumah ibadah, dan tempat-tempat umum lainnya. Hal ini tentunya akan meningkatkan kualitas hidup masyarakat Pessel secara keseluruhan.

    Peningkatan Kesehatan Masyarakat Pemberian zakat juga dapat diarahkan untuk program kesehatan, seperti penyediaan fasilitas medis di daerah-daerah terpencil, program vaksinasi, atau pembiayaan pengobatan bagi masyarakat kurang mampu yang membutuhkan. Ini dapat mengurangi angka kematian, serta meningkatkan kualitas hidup dan harapan hidup masyarakat.

    Tantangan dan Solusi

    Namun, pengelolaan zakat di Pessel juga dihadapkan pada berbagai tantangan, seperti minimnya kesadaran masyarakat akan pentingnya berzakat, serta kurangnya fasilitas dan infrastruktur untuk menyalurkan zakat dengan tepat. Untuk itu, dibutuhkan kolaborasi antara pemerintah, lembaga zakat, dan masyarakat dalam menciptakan sistem yang lebih baik. Sosialisasi yang lebih intensif mengenai pentingnya zakat dan cara menyalurkannya dengan benar harus dilakukan secara berkelanjutan.

    Kesimpulan

    Zakat memiliki potensi besar untuk mendukung pembangunan di Pessel. Dengan pengelolaan yang tepat dan transparan, dana zakat dapat menjadi salah satu sumber pembiayaan yang efektif untuk pemberdayaan ekonomi masyarakat, peningkatan pendidikan, pembangunan infrastruktur sosial, serta peningkatan  kesehatan. Oleh karena itu, penting untuk  terus menggali dan memaksimalkan potensi zakat di Pessel demi kesejahteraan masyarakat dan kemajuan daerah Pesisir Selatan.



  • Kesbangpol Kabupaten Pesisir Selatan Akan Selenggarakan Seleksi Calon Paskibraka Tahun 2025

    Pesisir Selatan – nrtvnews.live  Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) Kabupaten Pesisir Muh. Sanusi. SH.  Kabid. Ideologi wawasan kebangsaan kesbangpol pesisir selatan Selatan akan menggelar seleksi calon Paskibraka tingkat kabupaten untuk tahun 2025, Selasa 8/4/2025

    Seleksi ini akan berlangsung selama tiga hari, mulai tanggal 9 April hingga 11 April 2025, bertempat di GOR Zaini Zen Painan, Ucap Sanusi kepada awak media.

    Lebih lanjut Sanusi menabahkan sebanyak 318 peserta yang terdiri dari siswa dan siswi putra dan putri dari berbagai sekolah, termasuk SMAN, SMKN, MAN, serta sekolah swasta lainnya yang telah mendaftar melalui aplikasi Transparansi Paskibraka Rahim 2025, akan mengikuti seleksi ini.

    Seleksi kali ini mengadopsi sistem Computer Assisted Test (CAT) secara online melalui akun Transparansi Paskibraka BPIP. Tes ini terdiri dari dua bagian, yakni Tes Wawasan Kebangsaan (TWK) dan Tes Intelegensi Umum (TIU). Keunikan dari sistem CAT ini adalah bahwa proses seleksi sepenuhnya berbasis pada penilaian sistem, tanpa ada campur tangan atau intervensi dari pihak manapun, tegas Sanusi.

    Para peserta seleksi ini nantinya akan berjuang untuk memperoleh posisi sebagai calon paskibraka, dengan total yang akan dipilih sebanyak 38 putra dan 35 putri. Selain itu, dua pasang putra-putri terbaik juga akan dipilih untuk mengikuti seleksi tingkat provinsi Sumatera Barat.

    Dengan adanya seleksi ini, diharapkan dapat menemukan calon-calon Paskibraka yang tidak hanya unggul dalam bidang akademis, tetapi juga memiliki wawasan kebangsaan yang luas dan integritas tinggi untuk mewakili Kabupaten Pesisir Selatan dalam upacara kenegaraan (Alpin)



  • Peningkatan Armada Angkutan dan Kunjungan Wisata di Pesisir Selatan, Kepala Dinas Perhubungan Pesisir Selatan Jelaskan Faktor Penyebabnya

    Pesisir Selatan – nrtvnews.live Kepala Dinas Perhubungan Kabupaten Pesisir Selatan, Syafrijoni, dalam wawancaranya dengan awak media lewat selulernya menyampaikan kabar gembira terkait peningkatan jumlah armada angkutan yang datang ke Kabupaten Pesisir Selatan, Minggu 6/4/2025

    Menurutnya, armada angkutan yang masuk ke daerah tersebut mengalami peningkatan signifikan dibandingkan dengan tahun lalu. Peningkatan ini dipengaruhi oleh beberapa faktor, di antaranya penertiban lalu lintas yang dilakukan oleh Aparat Kepolisian, Dinas Perhubungan, serta Dinas Pariwisata.

    Syafrijoni menjelaskan bahwa peningkatan jumlah armada angkutan juga seiring dengan tingginya kunjungan wisata ke Pesisir Selatan tahun ini, yang menunjukkan hasil positif dibandingkan tahun sebelumnya. “Kunjungan wisata ke Pesisir Selatan tahun ini sangat meningkat signifikan, ini membuktikan bahwa Bupati Pesisir Selatan, Hendrajoni, serius dalam membenahi daerah ini untuk menjadi destinasi wisata unggulan sekaligus berpotensi meningkatkan Pendapatan Asli Daerah (PAD) Pesisir Selatan,” ujar Syafrijoni.

    Di tempat terpisah, Kepala Satuan Lalu Lintas (Kasat Lantas) Pesisir Selatan, AKP Aldy, juga memberikan informasi positif terkait kondisi lalu lintas selama musim Lebaran tahun ini. AKP Aldy menyatakan bahwa kecelakaan lalu lintas selama tujuh hari pertama Lebaran sangat minim dan hampir tidak ada kecelakaan fatal.”Kami mengimbau kepada seluruh pengendara untuk selalu berhati-hati di jalan, memastikan kelengkapan surat-surat kendaraan, dan tertib berlalu lintas. Kami berharap agar semua pengendara dapat sampai di tujuan dengan selamat dan sehat,” tambah AKP Aldy

    Peningkatan jumlah kunjungan wisata ini menjadi bukti nyata bahwa Pesisir Selatan semakin diperhitungkan sebagai salah satu tujuan wisata favorit di Sumatera Barat. Ke depan, Pemkab Pesisir Selatan terus berkomitmen untuk menjagal kelancaran lalu lintas dan keamanan demi kenyamanan wisatawan dan masyarakat setempat (Alpin)