Category: Internasional


  • Oleh: Mardianton

    Pimpinan Daerah Muhammadiyah Pesisir Selatan Bidang Ekonomi dan Pariwisata

    Pesisir Selatan Menjadi Pusat Ekowisata Halal dengan Pendekatan Konservasi Hutan Mangrove, Mardianton Mahasiswa Doktoral UNP Soroti Potensi Lokal

    Oleh: Mardianton

    Pimpinan Daerah Muhammadiyah Pesisir Selatan Bidang Ekonomi dan Pariwisata

    Painan, 11 Januari 2025 – Pesisir Selatan, sebuah daerah yang dijuluki sebagai “negeri sejuta pesona,” kembali menarik perhatian dengan potensi luar biasa dalam bidang pariwisata. Keindahan alam yang menyelimuti kawasan ini, dari pantai yang membentang hingga hutan mangrove yang hijau, membuatnya menjadi tempat yang sangat menjanjikan bagi pengembangan ekowisata. Salah satu figur yang kini terdepan dalam kajian ini adalah Mardianton, seorang mahasiswa doktoral Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Negeri Padang (UNP), yang tengah mengembangkan riset terkait ekowisata konservasi hutan mangrove dalam perspektif pengembangan kapasitas objek wisata berbasis masyarakat.

    Mardianton menyatakan bahwa ekowisata di Pesisir Selatan tidak hanya berfungsi sebagai sektor yang dapat meningkatkan ekonomi, namun juga menjadi media penting untuk melestarikan lingkungan dan kearifan lokal. Fokus penelitiannya lebih mendalam pada bagaimana masyarakat setempat dapat berperan aktif dalam pengelolaan potensi wisata alam, khususnya di sepanjang garis pantai Pesisir Selatan yang membentang dari Kawasan Madeh di Kecamatan Koto XI Tarusan hingga ke Pantar Sambungo di Kecamatan Silaut.

    Ekowisata Sebagai Pilar Pembangunan Berkelanjutan

    Pesisir Selatan, dengan kekayaan alam yang dimilikinya, memiliki potensi besar untuk menjadi destinasi ekowisata kelas dunia. Salah satu aspek penting dari pengembangan ekowisata di daerah ini adalah konservasi hutan mangrove yang dianggap vital dalam menjaga keseimbangan ekosistem pesisir. Hutan mangrove di Pesisir Selatan tidak hanya berfungsi sebagai pelindung alam dari erosi dan abrasi, tetapi juga menyediakan habitat yang sangat penting bagi berbagai spesies flora dan fauna, yang tentunya menjadi daya tarik tersendiri bagi wisatawan.

    Mardianton menekankan bahwa untuk mengoptimalkan potensi ini, pengelolaan ekowisata harus melibatkan masyarakat secara aktif. “Partisipasi masyarakat sangat penting dalam pengelolaan ekowisata, karena mereka yang paling tahu tentang kondisi dan kebutuhan lingkungan sekitar,” ujar Mardianton. Masyarakat lokal, menurutnya, harus dilibatkan tidak hanya sebagai pekerja, tetapi juga sebagai pengelola dan pemangku kepentingan utama dalam setiap tahap pengembangan pariwisata.

    Pariwisata Halal: Sinergi Ekowisata dan Kearifan Lokal

    Dalam risetnya, Mardianton juga mengangkat pentingnya pengembangan pariwisata halal di Pesisir Selatan. Pariwisata halal, yang kini semakin diminati oleh wisatawan domestik dan internasional, tidak hanya melibatkan penyediaan fasilitas yang sesuai dengan prinsip syariah, tetapi juga mendukung pelaku usaha lokal dalam memanfaatkan potensi wisata yang ada. Mardianton mengusulkan agar Pemerintah Daerah Pesisir Selatan menyusun regulasi yang jelas mengenai pariwisata halal dalam bentuk Peraturan Daerah (Perda), yang dapat dijadikan pedoman bagi pelaku usaha dan wisatawan.

    Pengembangan sektor pariwisata halal di Pesisir Selatan diyakini dapat memberikan dampak positif yang besar, baik bagi ekonomi lokal maupun bagi citra daerah sebagai destinasi wisata yang ramah dan sesuai dengan nilai-nilai keislaman. Hal ini juga akan memperkuat keberadaan Pesisir Selatan sebagai daerah yang tidak hanya kaya akan alam, tetapi juga kaya akan budaya dan kearifan lokal yang dapat dinikmati oleh semua kalangan.

    Menuju Pariwisata Berkelanjutan

    Mardianton berharap, melalui riset dan kontribusinya, Pesisir Selatan dapat menjadi model pengembangan ekowisata berbasis masyarakat yang mengutamakan pelestarian alam dan pemberdayaan masyarakat lokal. “Keberlanjutan adalah kunci utama dalam pengembangan pariwisata di Pesisir Selatan. Dengan memadukan ekowisata, konservasi hutan mangrove, dan pariwisata halal, kita dapat menciptakan ekosistem pariwisata yang tidak hanya menguntungkan secara ekonomi, tetapi juga menjaga keseimbangan alam dan budaya setempat,” ujarnya.

    Dengan berbagai potensi yang ada, Pesisir Selatan semakin dipandang sebagai kawasan wisata yang menjanjikan bagi para wisatawan yang mencari pengalaman berbeda, yakni yang menggabungkan keindahan alam, kearifan lokal, dan prinsip-prinsip keberlanjutan. Inovasi dalam pengembangan ekowisata berbasis masyarakat, seperti yang digagas oleh Mardianton, tentunya akan menjadi langkah penting menuju masa depan pariwisata yang lebih inklusif dan berkelanjutan di kawasan ini (Alpin)



  • Anggota DPD-RI Cerint Irraloza Tasya Rapat Kerja bersama Menteri Koperasi

    Budi Arie Setiad serta Wakil Menteri Koperasi Ferry Juliantono  Selasa, 10/12/2024.

    Rapat kerja ini merupakan bagian dari upaya untuk meningkatkan kolaborasi antara pemerintah pusat dan daerah dalam mengoptimalkan sektor pertanian dan peternakan, yang merupakan sumber kehidupan bagi banyak masyarakat di Sumatra Barat.

    Dalam rapat tersebut, Cerint Irraloza Tasya dengan penuh semangat menyampaikan aspirasi masyarakat Sumbar, khususnya terkait pengelolaan susu sapi. Ia menyoroti kebutuhan mendesak yang disampaikan oleh para petani di daerah Padang Panjang. Petani menggambarkan tantangan yang mereka hadapi dalam produksi susu, terutama dalam hal efisiensi dan kualitas produk. Ia mengusulkan pengadaan mesin UHT (Ultra High Temperature) guna mendukung para petani dalam menghasilkan susu sapi yang lebih baik, yang tidak hanya meningkatkan pendapatan mereka tetapi juga memenuhi standar kebutuhan masyarakat akan produk susu berkualitas tinggi.

    Padang Panjang, yang dikenal sebagai salah satu sentra peternakan sapi di Sumatra Barat, memiliki banyak Rumah Pengelola Susu (RPS). Cerint menjelaskan, para petani sore hari setelah merawat sapi mereka, berharap untuk mendapatkan bantuan yang substansial guna meningkatkan kualitas dan kuantitas susu yang dihasilkan.

    Mereka menyatakan keinginan yang kuat untuk berkontribusi aktif dalam mensukseskan program pemerintah yang berfokus pada penyediaan makanan bergizi secara gratis kepada masyarakat.

    Dengan pengadaan mesin UHT, diharapkan mereka dapat memperpanjang umur simpan susu dan mengurangi kerugian akibat ketidakstabilan pasar yang umum terjadi.

    Di sisi lain, Menteri Koperasi Budi Arie Setiadi menyatakan apresiasi atas inisiatif ini dan meminta data yang lebih detail terkait kebutuhan susu di wilayah tersebut. Ia menekankan pentingnya memahami skala produksi dan permintaan pasar lokal supaya Sumbar tidak bergantung pada pasokan susu dari luar daerah. Dengan pengumpulan informasi yang komprehensif, diharapkan langkah-langkah strategis bisa diambil untuk memastikan kemandirian produksi susu di Sumbar serta memberi dampak positif bagi perekonomian lokal. Melalui kerjasama ini, diharapkan dapat terbentuk ekosistem yang lebih sehat antara petani, pemerintah, dan industri untuk mendorong pertumbuhan yang berkelanjutan dan mensejahterakan masyarakat setempat (Alpin)



  • Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Sumatera Barat Buya Zaitul Ikhlas Bersama Kader Muhammadiyah

    Kupang Nusa Tenggara Timur, Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Sumatera Barat Buya Zaitul Ikhlas duduk bersama kader Muhammadiyah, membahas visi dan misi yang sejalan dengan semangat kebangkitan dakwah di era modern ini, Kamis 5/12/2024.

    Pertemuan yang dihadiri oleh Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Dikdasmen) Prof. Dr. Abd. Mu’ti, M.Ed, serta Dirjen Haji & Umrah Kemenag RI Prof. Dr. Hilman Hamid M.Si, menunjukkan komitmen Muhammadiyah untuk terus berkontribusi di bidang pendidikan dan penguatan akhlak umat.

    Diskusi yang dilakukan dalam suasana penuh kekeluargaan dan kehangatan ini tidak terlepas dari membicarakan tantangan dan peluang yang dihadapi Muhammadiyah, serta upaya bersama untuk mendorong kemajuan daerah Sumatera Barat, khususnya dalam konteks sosial dan ekonomi.

    Buya Zaitul berbagi pandangannya kepada awak media nrtvnews.live, menjelaskan bahwa diantara lima puluh Menteri dalam kabinet merah putih, tujuh di antaranya merupakan kader terbaik Muhammadiyah. Hal ini menggambarkan kekuatan dan pengaruh Muhammadiyah dalam merancang kebijakan nasional.

    Jika kita melihat lebih jauh, tercatat ada total tujuh belas orang kader Muhammadiyah yang mengisi posisi strategis di kabinet merah putih, menegaskan bahwa kontribusi dan keberadaan kader Muhammadiyah sangat diperhitungkan di tingkat nasional, ungkap Buya Zaitul dengan semangat yang berapi-api,

    menunjukkan bahwa mereka siap mengambil langkah lebih maju.

    Oleh karena itu, Buya Zaitul mengajak semua kader untuk bersatu dalam membangun perserikatan dengan jauh lebih baik. Ia menekankan pentingnya komitmen penuh dalam mengelola dan menjalankan aktivitas Muhammadiyah, tanpa menjadikannya sebagai organisasi sambilan yang diabaikan. “Mari kita serius menjalankan dan mengurus Muhammadiyah, terutama di Kabupaten Pesisir Selatan dan secara umum di Sumatera Barat,” ajaknya. Dengan semangat kebersamaan dan kolaborasi yang kuat, mereka berharap sektor pendidikan dan dakwah Muhammadiyah dapat terus berkembang dan memberikan manfaat yang lebih besar bagi masyarakat luas (Alpin)



  • Pembukaan Tanwir (Rakernas) Muhammadiyah di Universitas Muhammadiyah Kupang (UMK) Nusa Tenggara Timur  dari  tanggal  4 – 6 Desember 2024

    Kupang Nusa Tenggara Timur,  akan menjadi momen bersejarah yang tidak hanya bagi organisasi Muhammadiyah, tetapi juga bagi masyarakat Nusa Tenggara Timur secara keseluruhan. Acara pembukaan yang digelar dengan khidmat di UMK ini diharapkan menjadi wadah bagi para pemimpin dan tokoh Muhammadiyah untuk berbagi visi dan misi dalam mengembangkan peran organisasi dalam masyarakat.

    Dalam acara pembukaan tersebut, sejumlah utusan terhormat dari Pimpinan Wilayah Provinsi Sumatera Barat, di antaranya Buya Dr. Bakhtiar, M.Ag, Buya Dr. Murisal, M.Ag,  Buya Drs. Apris, MM. Buya Zaitul Ikhlas Saad, S.IP, MM, Buya Ki jal Atritanjung, SH MH,  serta Buya Mahardi, mengambil tempat duduk di shaf nomor dua.

    Keberadaan mereka di barisan depan menunjukkan bukan hanya kebesaran jiwa dan keterhormatan yang tinggi, tetapi juga komitmen yang kuat terhadap nilai-nilai persaudaraan dalam Muhammadiyah. Mereka dengan tulus mempersilakan tamu undangan lainnya untuk duduk di depan, sebuah tindakan yang mencerminkan sikap rendah hati dan keterbukaan. Sikap tauladan seperti ini hendaknya menjadi inspirasi bagi para kader dan warga Muhammadiyah di Sumatera Barat dan di seluruh Indonesia, agar senantiasa menjunjung tinggi semangat ukhuwah dan solidaritas.

    Tidak hanya itu, kehadiran Presiden Prabowo Subianto dalam pembukaan Tanwir dan Milad Muhammadiyah ke-112 di Universitas Muhammadiyah Kupang (UMK) semakin menegaskan pentingnya acara ini.

     Menurut Rektor UMK, Zainur Wula, persiapan yang telah dilakukan menunjukkan keseriusan dan komitmen universitas sebagai tuan rumah. “Sampai dengan hari persiapan yang kami lakukan sebagai tuan rumah sudah mencapai 90-100 persen dan acara ini akan dibuka secara resmi oleh Presiden Bapak Prabowo Subianto,” ujarnya dengan penuh semangat.

    Kegiatan tersebut diperkirakan akan dihadiri oleh sekitar 36 peserta atau pimpinan wilayah Muhammadiyah dari seluruh Indonesia yang siap merapatkan barisan dan saling berbagi pengalaman serta strategi dalam menjalankan amanah organisasi. Selain itu, sejumlah pengurus pusat, tokoh nasional, hingga para menteri akan turut mengambil bagian dalam acara yang bertujuan untuk memperkuat jaringan dan kolaborasi antarwilayah Muhammadiyah.

    Di luar agenda Tanwir dan Milad itu sendiri, akan ada juga acara penting lainnya, yaitu peletakan batu pertama pembangunan Rumah Sakit Pendidikan Universitas Muhammadiyah Kupang. Langkah ini mencerminkan komitmen Muhammadiyah dalam meningkatkan kualitas kesehatan dan pendidikan di daerah, yang tentu akan memberikan dampak positif bagi masyarakat setempat.

    Semoga acara ini menjadi titik tolak bagi kemajuan dan perkembangan lebih lanjut organisasi Muhammadiyah di Indonesia.(Alpin)



  • Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Provinsi Sumatera Barat menghadiri Sidang Tanwir dan Resepsi Milad ke-112 di Kupang.

    Kupang, Rombongan Pimpinan Wilayah Sumatera Barat disambut hangat oleh Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Kupang dengan pengalungan  kain songket ciri khas Kupang Senin, 2/12/2024.

    Acara Tanwir dan Resepsi Milad ke 112 ini bukan hanya sekadar pertemuan rutin, melainkan merupakan momentum penting bagi seluruh anggota dan simpatisan Muhammadiyah untuk merayakan perjalanan panjang organisasi ini selama lebih dari satu abad. Dengan sejarah yang kaya dan kontribusi yang signifikan terhadap pendidikan, kesehatan, dan sosial kemanusiaan di Indonesia, Sidang Tanwir ini menegaskan komitmen Muhammadiyah untuk terus berperan aktif dalam membangun bangsa.

    Dalam rangkaian acara tersebut, hadir  pula para pimpinan Wilayah Muhammadiyah Provinsi Sumatera Barat,  Buya Dr. Bakhtiar, M.Ag, Buya Dr. Murisal, M.Ag, Buya Drs. Apris, MM, Buya Kijal Atritanjung, SH MH dan Buya Zaitul Ikhlas Saad, S.IP, MM, yang semuanya merupakan tokoh berpengaruh dalam organisasi Muhammadiyah yang  mencerminkan keberagaman pemikiran dan kebersamaan dalam Organisasi.

    Selain itu, Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia, Tito Karnavian, menyampaikan sambutannya dengan penuh kekaguman terhadap jejak yang telah ditorehkan Muhammadiyah selama 112 tahun. Dalam sambutannya, Tito mengkhususkan ucapan selamat kepada panitia penyelenggara dan semua pihak yang berkontribusi dalam kesuksesan acara ini. “Pada kesempatan yang baik ini, saya beserta keluarga besar Kementerian Dalam Negeri dan Badan Nasional Pengelola Perbatasan mengucapkan selamat atas diselenggarakannya Sidang Tanwir dan Resepsi Milad ke-112 Muhammadiyah,” ucap Tito pada Senin (2/12). Ia mengingatkan pentingnya refleksi atas perjalanan Muhammadiyah, yang tidak hanya menjadi bagian dari sejarah kelahiran bangsa Indonesia, tetapi juga menciptakan berbagai inovasi yang telah mengangkat kualitas hidup masyarakat melalui program-program sosial dan pendidikan.

    Tito menekankan bahwa selama lebih dari satu abad, Muhammadiyah telah menjadi salah satu pilar utama dalam pembangunan nasional, berkontribusi nyata dalam berbagai bidang kehidupan masyarakat. “Muhammadiyah tidak hanya menjadi pelopor dalam pembangunan sekolah, universitas, rumah sakit, dan sarana sosial lainnya, tetapi juga telah memberikan inspirasi dan teladan dalam pengelolaan filantropi yang berbasis pada nilai-nilai keislaman,” jelas Tito dengan semangat. Ini menunjukkan bahwa kontribusi Muhammadiyah melebihi batasan sektoral, ia menyentuh esensi kemanusiaan dalam masyarakat Indonesia.

    Dalam akhir sambutannya, Tito mengajak seluruh masyarakat untuk bersatu dan berlomba-lomba dalam berbuat kebaikan dan kebajikan, memperkuat semangat kebersamaan yang menjadi landasan bagi pertumbuhan dan kemajuan. Dengan pesan tersebut, diharapkan lebih banyak individu dan kelompok akan termotivasi untuk mengikuti jejak Muhammadiyah dalam menciptakan perubahan positif bagi masyarakat.(Alpin)



  • Pantai Batu Kalang Kenagarian Apang Pulai Kecamatan Koto XI Tarusan Rusak Berat Akhibat Abrasi

    Cuaca yang ekstrim beberapa minggu ini membuat Pantai Batu Kalang Kenagarian Ampang Pulai Kecamatan Koto XI Tarusan Kabupaten Pesisir Selatan Porak Poranda di terpa ombak besar, Minggu, 01/12/2024.

    Ombak yang menggulung dengan kekuatan dahsyat tidak hanya mengancam pantai, tetapi juga menyebabkan kerusakan signifikan pada infrastruktur vital, termasuk rumah-rumah penduduk dan warung yang berjejer di sepanjang garis pantai. Berita tentang kondisi memprihatinkan ini telah menyebar cepat di media sosial dan menjadi perhatian luas masyarakat, menggugah rasa kepedulian banyak pihak.

    Kondisi ini tentunya membuat masyarakat Batu Kalang Kenagarian Ampang Pulai merasa khawatir dan cemas dengan warung dan tempat tinggal mereka di empas ombak besar. Setiap hari, warga Batu Kalang  menyaksikan bagaimana gelombang yang menghantam pantai mengikis daratan dan merusak pelindung yang telah dibangun dengan susah payah, menciptakan ketidakpastian yang mendalam terhadap masa depan ekonomi dan sosial mereka.

    Rasa keputusasaan mulai mengisi hati mereka, mengingat bagaimana ombak telah mengambil bukan hanya harta benda, tetapi juga kepercayaan diri mereka dalam mempertahankan kehidupan sehari-hari.

    Masyarakat Batu Kalang berharap kepada pemerintah daerah Kabupaten Pesisir Selatan untuk segera memperbaiki penahan ombak yang telah rusak parah di terpa ombak besar.

    Mereka membutuhkan dukungan cepat dan terarah, dan bahkan telah mempertimbangkan untuk mengorganisir aksi protes untuk menuntut perhatian yang lebih dari pemerintah. Dibutuhkan strategi jangka panjang yang tidak hanya memperbaiki kerusakan yang ada, tetapi juga dapat mencegah terulangnya bencana serupa di masa depan, seperti pembangunan infrastruktur yang lebih kuat dan berkelanjutan.Sampai saat ini, kondisi cuaca yang ekstrim tersebut belum ada terlihat tanda-tanda normal.

    Dengan peringatan cuaca yang terus dikeluarkan oleh BMKG, masyarakat memasuki hari-hari penuh ketegangan, mengawasi setiap perubahan di lautan dengan rasa was-was. Mereka hanya bisa berharap dan berdoa agar Allah. SWT memberikan mereka perlindungan, dan agar pemerintah mendengar jeritan dan harapan mereka untuk menyelamatkan kehidupan yang telah lama mereka bangun.

    Dari pemantauan Media nrtvnews.live ke lokasi. Kerusakan penahan ombak yang cukup parah tersebut belum ada tanda-tanda perbaikan dari pemerintah daerah Kabupaten Pesisir Selatan.

    Warga setempat, selain merasakan dampak fisik dari bencana ini, juga mulai menunjukkan tanda-tanda kelelahan mental dan emosional yang mengganggu mereka. Keberadaan mereka di daerah yang biasanya menjadi tamasya wisata kini berubah menjadi tempat yang dipenuhi ketidakpastian. Dengan setiap ombak yang datang, harapan mereka bahwa sesuatu akan berubah menjadi semakin memudar.(Alpin)



  • Palang Merah Indonesia ( PMI) Sumatera Barat Berkunjung ke Malaysia

    Kunjungan Ketua Palang Merah Indonesi Sumatera Barat, Drs. H. Aristo Munandar, bersama Wakil Ketua Buya Zaitul Ikhlas Saad, ke Malaysia disambut hangat oleh Dato’ Sri Suhaimi Bin Haji Yacob, 30/11/2024

    Dalam suasana yang penuh kegembiraan, pertemuan ini tidak hanya menjadi momen diplomasi, tetapi juga simbol persahabatan yang kuat antara kedua organisasi. Momen ini menjadi lebih spesial mengingat betapa pentingnya kolaborasi internasional dalam menghadapi tantangan kemanusiaan di kawasan Asia. 

    Kunjungan ini dilaksanakan dalam rangka kerja sama PMI Sumatera Barat dengan Malaysia, yang sudah terjalin sejak lama, demi mempromosikan kegiatan pertolongan yang lebih efektif dan terkoordinasi.

    Dalam pertemuan yang istimewa tersebut, hadir juga Chairman MRC Kuala Lumpur, Dato’ Sri Suhaimi Bin Haji Yacob, dan Deputy Secretary Malaysian Red Crescent (MRC), Dato’ Danial Iskandar Abd Ragman.

    Setelah membicarakan kerja sama antara PMI Sumbar dengan MRC Malaysia di Markas BSM Kuala Lumpur, diskusi dilanjutkan dengan memperdalam strategi bersama yang berfokus pada respons cepat terhadap bencana dan peningkatan kualitas pelatihan relawan.

    Hadir juga Ketua BSM Negeri Sembilan, Mr. Lee, yang berbagi wawasan berharga mengenai program pendidikan untuk relawan di Akademi Relawan Palang Merah Negeri Sembilan. Kerjasama ini diharapkan dapat menciptakan standar baru dalam pendidikan relawan yang akan memperkuat jaringan kemanusiaan tidak hanya di Indonesia dan Malaysia, tetapi juga di tingkat regional.

    Dengan kolaborasi ini, diharapkan generasi relawan masa depan akan dibekali keterampilan dan pengetahuan yang lebih baik untuk menghadapi tantangan kemanusiaan yang terus berkembang.(Alpin)



  • Pemilukada Pesisir Selatan 2024  Sudah Usai Mari kita Bangun  Jembatan Silaturahim antara sesama Masyarakat Pesisir Selatan

    Malaysia, Jum’at  29/11/2024 Penasehat  Pemenangan Hendrajoni – Risnaldi Ibrahim Buya Zaitul Ikhlas Saan melalui via Handphone  berkomunikasi dengan awak Media nrtvnews.live terkait  Pesta Demokrasi  yang baru saja selesai kita laksanakan. Khususnya di  Pessisir Selatan dan umumnya Sumatera Barat,  memberikan sebuah arahan  dan Himbauan kepada  seluruh Rekan-rekan Tim Pemenangan dan seluruh Relawan HJ-RI dimanapun berada.

    “Alhamdulillah, secara devakto sesuai dengan hasil rekap suara di 15 kecamatan Hendrajoni – Risnaldi Ibrahim menguguli dari rivalnya. Namun secaraca dejure kita harus menunggu Keputusan KPU Pesisir Selatan.

    Bekaitan dengan hal itu, selama berlansungnya kampanye berbagai perbedaan pandangan, sikap  dan tindakan kita sesama Tim Pemengan dan para Relawan yang sangat dinamis yang kadangkala terjadinya kenaikan emosi dan suhu tensi yang tinggi.

    Saya Zaitul Ikhlas Saad dari negara tetangga Malaysia menghimbau, marilah kita jadikan itu  semua  sebagai catatan sejarah politik Pesisir Selatan  dengan segala suka-duka dan romantikanya.

    Tugas utama kita ke depan adalah membantu dan mengawal HJ-RI dalam mewujudkan Visi Missinya menuju Pesisir Selatan Yang Tumbuh, Berkembangan dan Berkelanjutan. Pesisir Selatan yang menyala, Baldatun Thayyibatun Warabbun Ghafuur.

    Tentunya merupakan sikap yang elok dan sangat mulia,  jika kita mampu menjaga perasaan Paslon 01 dan para relawan serta pendukungnya.

    Karena bagaimanapun juga mereka adalah bagian dari kita sesasama orang Pesisir Selatan.

    Keberhasilan Hendrajoni- Risnaldi Ibrahim membangun Pesisir Selatan ke depan juga ditentukan olah peran serta aktif mereka, “Ungkap Buya Zaitul Ikhlas  sambil menutup pembicaraannya. (Alpin)



  • Anggota DPD-RI Cerint Irraloza Tasya, S.Ked Rapat Dengar Pendapat (RDP) BAP DPD RI

    Cerint Irraloza Tasya, anggota Dewan Perwakilan Daerah Republik Indonesia perwakilan Sumatera Barat  berperan aktif dalam Badan Akuntabilitas Publik Jumat, 29/11/024

    Dalam pertemuan yang sangat penting ini, ia bergabung dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP) yang melibatkan beberapa tokoh penting di bidang agraria dan perencanaan pembangunan nasional. RDP ini diadakan bersama Menteri Agraria dan Tata Ruang, Nusron Wahid, serta Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) Republik Indonesia, Rachmat Pambudy. Pertemuan ini menjadi salah satu wadah bagi mereka untuk membahas isu-isu krusial terkait Proyek Strategis Nasional, yang diharapkan dapat mendorong pertumbuhan ekonomi dan pembangunan berkelanjutan di seluruh tanah air. Dengan latar belakang pendidikan di bidang kesehatan, Cerint  juga membawa perspektif baru tentang pentingnya integrasi antara pembangunan fisik dan kebutuhan masyarakat, terutama dalam memastikan akses ke lahan untuk pemukiman yang layak dan fasilitas kesehatan yang memadai bagi seluruh rakyat Indonesia.

    Rapat tersebut dihadiri oleh Pambudy, yang membahas isu Proyek Strategis Nasional dengan Menteri Agraria dan Tata Ruang, Nusron Wahid, serta Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional, Rachmat Pambudy. Dalam diskusi tersebut, dibuka ruang bagi para peserta untuk berbagi pandangan dan rekomendasi yang konstruktif, menyangkut implementasi proyek yang berkaitan dengan pengembangan infrastruktur dan penyediaan lahan bagi proyek-proyek vital. Para pembicara menekankan betapa pentingnya kolaborasi antara berbagai kementerian dan lembaga pemerintah dalam mencapai target pembangunan, serta perlunya keterlibatan masyarakat lokal untuk memastikan bahwa setiap proyek yang dijalankan membawa dampak positif bagi kehidupan mereka (Alpin)



  • Majelis Ulama Indonesia (MUI ) Pesisir Selatan Warga yang Terima Serangan Fajar akan Mendekam di Neraka,25/11/2024

    Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia Pesisir Selatan, Buya Mukhrizal, SH   menyampaikan kepada seluruh masyarakat Pesisir Selatan  berhati – hati menerima uang atau sembako dari salah satu Calon Bupati Pesisir Selatan karena perbuatan sogok menyogok itu adalah  perbuatan dosa, ungkap “Buya Mukhrizal. SH” kepada awak media nrtvnews.live tadi siang.

    Majelis Ulama Indonesia (MUI) Pesisir Selatan mengingatkan kepada masyarakat Pesisir Selatan agar tidak tergiur money politics berupa pemberian uang  dan sembako jelang pemungutan suara Pilkada Serentak pada 27 November 2024.

    Alasannya, praktik money politics atau biasa dikenal dengan istilah “serangan fajar” sama dengan rasywah atau praktik suap, dan ganjarannya adalah neraka.

    “Kalau harus memilih salah satu paslon apalagi sampai menggoyangkan hati mengubah pilihan kita, lebih baik ditolak saja, baik itu dalam bentuk uang ataupun sembako. Kasihan untuk yang menerima dan pemberinya itu akan mendekam di neraka,” ujar Ketua  Umum Majelis Ulama Indonesia Pesisir Selatan, Buya Mukhrizal SH.

    “Kita hanya mendapatkan uang berapa ratus ribu tau-tau mendekam di neraka,” sambung dia.

    “Kami menyarankan agar masyarakat lebih baik menolak pemberian itu. Belum tentu pemberi uang itu niat sedekah,” katanya.

    Selain itu, Buya Mukrizal juga meminta agar masyarakat Pesisir Selatan untuk  menyalurkan hak pilihnya sesuai hati nuraninya. Sebab sebagaimana Fatwa Majelis Ulama Indonesia, memilih untuk golput termasuk kategori haram ( Alpin)



  • Menjelang Pencoblosan Pilkada Pessel pada tanggal 27 November 2024, suasana semakin memanas dan penuh ketegangan

    Dengan berbagai aktivitas kampanye yang kian intensif, masyarakat di Pesisir Selatan merasakan getaran politik yang kian jelas, seolah mendesak mereka untuk memilih dengan bijak. Keberadaan baliho calon, perdebatan di media sosial, serta penampilan calon bupati dalam berbagai forum membangkitkan semangat warga untuk terlibat dalam proses demokrasi ini.

    Pilkada Pessel mulai menjadi semakin kulit tipis setelah pernyataan kontroversial oleh anggota DPR-RI, Andre Rosiade, yang mengklaim bahwa salah satu calon bupati Pessel adalah pilihan Prabowo Subianto, Presiden RI. Klaim ini menimbulkan gelombang pro dan kontra yang kuat di antara masyarakat setempat, dengan sebagian warga merasa terprovokasi sementara yang lain menanggapinya dengan skeptis. Ini bukan hanya tentang siapa yang akan memimpin Pessel ke depan, tetapi juga tentang integritas dan keadilan dalam proses pemilihan itu sendiri.

    Pernyataan yang dianggap sesat ini telah menimbulkan bermacam reaksi di tengah masyarakat Pesisir Selatan. Beberapa kelompok aktif menyuarakan keprihatinan mereka, menuntut agar anggota DPR-RI tersebut lebih bijaksana dalam melontarkan pernyataannya. Masyarakat Pessel selama ini dikenal memiliki budaya politik yang baik, di mana mereka mengedepankan semangat “Badunsanak” atau saling menghargai, serta menjunjung tinggi persatuan dalam perbedaan. Mereka khawatir jika pernyataan konyol dari anggota DPR-RI ini terus berlanjut, maka pilkada yang seharusnya damai dapat berujung pada ketidakpuasan dan bahkan konflik.

    Bukan tanpa alasan, sepanjang sejarah penyelenggaraan pilkada, masyarakat Pessel telah menunjukkan kedewasaannya. Mereka sangat menghargai proses demokrasi, dan berharap agar semua pihak dapat berperan aktif dalam memberikan pendidikan politik yang baik dan konstruktif. Keterlibatan seluruh elemen masyarakat serta para pemangku kepentingan adalah kunci untuk meraih kesuksesan di pesta demokrasi ini.(Alpin)



  • Anggota DPD-RI Cerint Irraloza Tasya, S.Ked, melakukan silaturahim dan kunjungan kerja ke POLDA SUMATERA BARAT

    Anggota DPD-RI Cerint Irraloza Tasya,S.Ked baru-baru ini melakukan kunjungan ke Polda Sumatera Barat. Kunjungan ini tidak hanya sekedar formalitas, melainkan merupakan bagian dari upaya untuk memperkuat sinergi antara institusi legislatif dan kepolisian dalam menjaga keamanan dan ketertiban masyarakat.

    Cerint menyadari betapa pentingnya kolaborasi ini dalam menghadapi berbagai tantangan yang ada di daerah Sumatera Barat.

    Dalam kunjungan kali ini, Cerint disambut langsung oleh Wakapolda Sumbar, Bapak Brigjen. Pol. Gapuh Setiyono, yang menunjukkan komitmennya terhadap penguatan kerja sama antara Polri dan anggota DPD-RI. Bersama jajaran Petinggi Polri di Polda Sumbar, pertemuan ini dihadiri pula oleh Kepala Kantor DPD RI Sumbar, Ibuk Herdianova, serta Staf Sekretariat. Diskusi yang berlangsung hangat mencakup berbagai isu strategis, termasuk pengembangan program-program sosial dan inovasi yang dapat diterapkan untuk meningkatkan keamanan serta kesejahteraan masyarakat Sumatera Barat.

    Kunjungan ini diharapkan dapat merintis kerjasama yang lebih solid, dengan tujuan bersama untuk menciptakan lingkungan yang aman dan kondusif bagi seluruh warga (Alpin)